MAKALAH SUPPLY CHAIN MANAGEMENT



BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Istilah SCM (Supply Chain Management) pertama kali dikemukakan oleh Oliver dan Weber pada tahun 1982. Kalau supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya kepada pemakai akhir. SCM adalah metode, alat atau pendekatan yang terintegerasi dengan dasar semangat kolaborasi dengan tujuan ingin memuaskan konsumen akhir yang sama sehingga perusahaan-perusahaan harus bekerjasama untuk membuat produk yang murah, mengirimkannya tepat waktu dan dengan kulaits yang bagus (Imfeui, 2012).
Menurut Ryoichi Watanabe Profesor pada Waseda Univeersity Jepang, SCM adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan.
Munculnya SCM di latar belakangi oleh dua hal, yaitu praktek manajemen logistic tradisional yang bersifat adversarial pada era modern ini sudah tidak relevan lagi karena tidak dapat menciptakan keunggulan kompetitif dan perubahan lingkungan bisnis yang semakin cepat dengan persaingan yang semakin ketat.
1.2    Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Mengetahui Pengertian SCM
2.      Komponen Manajemen
3.      Mengetahui 4 dasar yang harus dibuat dalam SCM
4.      Mengetahui Manfaat SCM
BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Pengertian Supply Chain Management
Di era globalisasi dengan persaingan bisnis   yang ketat  hal ini sangat menuntut tiap perusahaan untuk penyusunan suatu strategi bisnis  agar bisa bersaing  dengan perusahaan lainnya.  Dari berbagai persaingan yang dilakukan masing-masing  perusahaan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa persaingan yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk  mengimplementasikan  proses produksi barang atau jasa yang efektif dan efisien  untuk disalurkan kepada konsumen. Namun dalam kenyataannya perusahaan tidak mampu   untuk menjalankan  semua itu sehingga mereka memilih jalan pintas dan kemudahaan untuk bersaing dengan competitor melalui supply chain.
Supply Chain adalah adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. 
Supply Chain Management (SCM) sebenarnya istilah ini banyak digunakan dan dan berkembang sejak tahun 1980an. Tetapi banyak orang yang mengartikan SCM sebagai pengganti dari istilah logistik. Namun arti yang sebenarnya lebih luas. Supply Chain Management (SCM) adalah integrasi beberapa kunci proses bisnis dari end user hingga para pemasok yang menyediakan produk, jasa, dan informasi yang menjadi nilai tambah untuk para pelanggan dan stakeholder (Douglas M. Lambert et el).
Banyak tipe perusahaan yang berperan serta dalam aliran supply chain management dari supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, sertu perusahaan pendukung seperti jasa logistik. 


Definisi oleh the Council of Logistics Management :
 Supply Chain Mangement is the systematic, strategic coordination of the traditional business functions within a particular company and across businesses within the supply chain for the purpose of improving the long-term performance of the individual company and the supply chain as a whole”.
2.2    Latar Belakang Supply Chain Management
Munculnya SCM di latar belakangi oleh 2 hal :
1.         Praktek manajemen logistik tradisional yang bersifat adversarial pada era modern ini sudah tidak relevan lagi, karena tidak dapat menciptakan keunggulan kompetitif 
2.         Perubahan lingkungan bisnis yang semakin cepat dengan persaingan yang semakin ketat 
2.3  Komponen Manajemen
Lima prinsip dasar yang menjadi bagian penting pada manajemen supply chain adalah:
     Planning / perencanaan 
     Sourcing / sumber barang 
     Manufacturing 
     Pengiriman 
     Pengembalian.
 
2.3.1        Planning / Perencanaan, adalah pengembangan sebuah strategi untuk mengatur seluruh sumber alam yang dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan customer akan produk dan service. Perencanaan yang terbesar dibicarakan adalah meningkatkan sebuah standar ukuran untuk memantau supply chain sehingga menjadi effisien , biaya berkurang dan memberikan kualitas dan nilai yang tinggi kepada customer.
2.3.2        Sourcing, adalah proses memilih supplier yang akan mengirim barang dan jasa yang dibutuhkan untuk menciptakan produk atau service kita. Ini juga melibatkan masalah penentuan harga , pengiriman dan proses pembayaran dengan supplier dan menciptakan tolak ukur untuk memantau dan meningkatkan hubungan baik.
2.3.3        Manufacturing, termasuk didalamnya jadwal yang memungkinkan untuk kegiatan produksi, tes produk , pengemasan dan persiapan untuk pengiriman. Sebagai tolak ukur terbesar yang menjadi bagian intensif pada supply chain adalah tingkat ukuran kwalitas , hasil produksi dan tenaga kerja produktif. Proses manufacturing meliputi:


     Produksi 
     Testing 
     Packaging/pengemasan 
     Persiapan untuk pengiriman 
     Tingkat kwalitas 
     Hasil produksi dan tenaga produktif. 


2.3.4        Delivery / pengiriman, kadang-kadang disebut juga logistik dan ini adalah sebuah proses bisnis yang melibatkan pergerakan fisik dari barang yang berada dijalur supply chain. Didalam supply chain seringkali muncul seperti bahan mentah berpindah ke proses manufaktur dan produk yang sudah jadi berjalan kearah konsumen. Beberapa penyedia jasa logistik memberi tambahan service seperti pergudangan, persiapan untuk promosi produk dan pengepakan kembali dari barang-barang yang rusak pada saat transit.
o  Pengiriman ( logistik ) :
1.    Proses bisnis yang melibatkan pergerakan barang/item di jalur supply chain. 
2.    Seringkali muncul pengiriman bahan mentah dan produk jadi. 
3.    Penyedia jasa logistik mungkin menyediakan beberapa service tambahan.
2.3.5        Pengembalian, walaupun merupakan sebuah bagian utuh dari beberapa supply chain, pengembalian seperti botol beer yang dapat digunakan kembali , dapat menjadi problem dari supply chain. Pengembalian membutuhkan sebuah jaringan kerja untuk penerimaan barang dari customer untuk barang berlebih atau cacat dan memberi dukungan kepada customer yang mempunyai masalah dengan mengirimkan produk pengganti. Sebagai kesimpulan, keseluruhan sasaran dari supply chain adalah untuk meyakinkan produk yang tepat berada pada tempat dan waktu yang tepat. Semua itu dikenal sebagai 3 P's dari supply chain. 3 P's supply chain adalah:
1.      Product / produk
2.      Price / harga
3.      Place / tempat


2.4              Manajemen Supply Chain
Tujuan dari manajemen supply chain adalah untuk menjamin kesatuan gerak dari jumlah dan kwalitas yang memadai pada persediaan yang meliputi banyak hal seperti perencanaan dan komunikasi. Lebih sederhana lagi dapat diartikan bahwa tujuan dari management supply chain adalah untuk memastikan seluruh item barang berada pada tempat dan waktu yang tepat agar dapat memberikan keuntungan yang terbaik dan service kepada customer.
Keuntungan dari manajemen supply chain yang efektif adalah untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal pada saat barang dan jasa bergerak melalui jalur supply sementara itu terjadi penurunan biaya dan peningkatan nilai tambah untuk service ke customer. Faktor-faktor yang mendorong manajemen supply chain:
        Manufacturer     : memastikan biaya produksi yang lebih rendah 
        Customer           : pengiriman produk yang lebih cepat memenuhi permintaan yang berubah-ubah 
Pada saat ini supply chain didorong oleh operasi pada manufaktur untuk memastikan biaya produksi yang lebih rendah. Dorongan customer terhadap lingkungan keduanya baik itu manufaktur dan supply chain dimana pengiriman produk harus lebih cepat untuk menjamin retailer dapat memenuhi permintaan pasar yang selalu berubah dengan cepat.
Untuk beberapa tahun yang lalu , kwalitas yang tinggi dari produk manufaktur selalu merupakan keharusan dalam persaingan. Bagaimanapun selagi kwalitas produk ditingkatkan , memenuhi permintaan khusus konsumen untuk pengiriman produk telah menjadi hal yang sangat penting untuk persaingan yang akan datang. Ukuran sebuah perusahaan yang sukses dilihat dari sebaik apa mereka mengetahui lebih dahulu kebutuhan pasar.
Ekonomi global saat ini , manufaktur , supplier , distributor, supplier logistik , operator pergudangan dan retailer harus melihat pangsa pasar mereka dari sudut pandang yang besar dan bukan sesederhana dalam sudut pandang mereka sendiri.

Manajemen makro memberikan gambaran untuk hubungan bisnis internal dan eksternal. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dari sebuah organisasi bersama dengan seluruh faktor yang dapat diandalkan untuk membawa sebuah produk mulai dari bahan mentah sampai ke titik akhir penjualan.
Sejak tidak adanya pengawasan sungguh-sungguh terhadap seluruh aspek dari supply chain itu sendiri, sangat penting sekali bahwa seluruh mitra didalam supply chain mengkoordinasi usaha mereka untuk merendahkan biaya dengan memaksimalkan pelaksanaan tugas mereka masing-masing. Semua ini membutuhkan usaha kerjasama dari seluruh mitra yang berhubungan untuk berbagi data dan pengawasan pada biaya.
Dalam menerapkan manajemen makro pada supply chain , sekumpulan tolak ukur harus dibangun untuk mengukur efisiensi dari masing-masing operasi didalam supply chain. Sebagai contoh , mitra harus membuat ukuran untuk menunjukan jumlah dan angka dari kedatangan tepat waktu terhadap jadwal kedatangan dari barang dan jasa. Pada saat diidentifikasi, tolak ukur ini menjadi standar yang ditentukan oleh seluruh mitra didalam supply chain. Informasi yang berkaitan dengan tolak ukur tersebut harus: Terbuka, Dimengerti, Bertindak untuk supply chain.
2.5              Aliran Dari Supply Chain Management 



2.6              Batasan Dan Kondisi Core Strategic Vision.
Sumber: Cohen & Rousell, Strategic Supply Chain Management, 1962.
Suatu strategi bisnis yang efektif dimulai dari core strategic inovasion yang mengklarifikasikan jawaban untuk pertanyaan dari strategi bisnis kunci seperti apakah strategi objektif perusahaan secara keseluruhan, nilai apa yang akan diberikan perusahaan kepada para pelanggannya dan bagaimana perusahaan membedakan posisi dirinya pada pasar.
Komunikasi dan berfikir secara luas sangat diperlukan saat mengolah suatu bisnis. berfikir secara luas tentang empat tipe cara suatu perusahaan berkompetisi baik dalam inovasi, biaya, pelayanan dan kualitas yang biasa disebut dengan basis of competition. Kunci sukses dalam suatu bisnis adalah pada denagn fokus pada satu atau dua strategi SCM.
  ­­­­­­
2.7              Praktek Strategi Utama Pada SCM

Primary
Strategy
Critical Supply Chain Practices
Innovation
      Design chain / supply chain integration
      Collaborative innovation with suppliers
      Dedicated NPI supply chain
Cost
      Integrated factory planning and scheduling
      Raw materials and manufacturing process standardization
      Design for manufacturing, procurement, order management
Service
      Customer collaborative planning
      Customer segmentation
      Postponemen
Quality
      Product and lot-level traceability
      Life cycle tracking of sold products

2.8    Supply Chain Mempunyai 4 Area Dasar Yang Harus Dibuat :
1.      Fasilitas adalah suatu tempat untuk menyimpan barang yang dirakit atau dibuat. Fasilitas terbagi menjadi dua yaitu produksi (production site) dan tempat penyimpanan (storage site). Lokasi, kapasitas, serta fleksibilitas sangat berpengaruh pada kekuatan dari Supply Chain. Jika kapasitas besar dan lokasi sangat strategis maka SCM akan berjalan baik danberhasil.
2.      Inventory adalah semua bahan baku dan barang jadi. Inventory juga sangat berpengaruh pada supply chain. 
3.      Transportasi adalah perpindahan barang dari fasilitas satu ke fasilitas lainnya. Transportasi dapat berupa kombinasi rute dan model yang masing-masing memiliki karakter yang berbeda.
4.      Informasi adalah berisi data analisa mengenai ketiga hal diatas ditambah dengan pelanggan. Informasi sangat penting dan mempengaruhi area dari supply chain yang lainnya.
2.9              Manfaat Supply Chain Management
Jebarus (2001) kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan asset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar. 
1.      Kepuasan pelanggan. Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan. 
2.      Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati konsumen. 
3.      Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi. 
4.      Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan SCM. 
5.      Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan. 

2.10          Contoh Aliran Supply Chain

Pihak yang terlibat dalam supply chain Minuman Kaleng tersebut adalah :


1.       Penghasil gandum
2.       Penghasil tebu
3.       Penghasil garam
4.       Penghasil aluminium
5.       Pabrik tepung terigu
6.       Pabrik gula
7.       Distributor garam
8.       Pabrik kaleng
9.       Pabrik bikuit
10.    Distributor biskuit
11.    Supermarket
12.    Perusahaan transportasi dan pergudangan.


Skema hubungan supply chain minuman kaleng
 














BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Supply Chain adalah adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. 
Supply Chain Management (SCM) sebenarnya istilah ini banyak digunakan dan dan berkembang sejak tahun 1980an. Tetapi banyak orang yang mengartikan SCM sebagai pengganti dari istilah logistik. Namun arti yang sebenarnya lebih luas. Supply Chain Management (SCM) adalah integrasi beberapa kunci proses bisnis dari end user hingga para pemasok yang menyediakan produk, jasa, dan informasi yang menjadi nilai tambah untuk para pelanggan dan stakeholder (Douglas M. Lambert et el).

Comments

  1. terima kasih untuk informasi yang diberikan ini sangat bermanfaat sekali dan kami percaya bahwa mengerti suply chain management adalah hal yang penting bagi sebuah bisnis untuk mereka mampu menjalankan usahanya sesuai dengan kemampuan supply mereka memenuhi kebutuhan dalam menerima bahan baku dan juga kemampuan dalam mengantarkan produk ke para pealnggan, hal ini lah yang dapat dibantu oleh banyak sekali hal seperti aplikasi grosir dalam mengotomisasi berbagai aspek dari supplu chain managment.

    ReplyDelete

Post a Comment